Tuesday, August 27, 2013

PAMER?

" Bi, kita koq kesannya heboh banget ya punya anak hafal Quran?" kataku pada suami.
" Memang kenapa, ada yang terganggu?" jawabnya santai
" Nggak juga sih, khawatir aja, ada yang menganggap kita pamer, gitu lho,"
" Sudah ada yang komentar begitu?" jawabnya lagi, juga dengan santai.
" Alhamdulillah, sampai saat ini belum, semoga tidak akan ada,"
" Kenapa umy punya pikiran seperti itu?"
" Bukan apa apa, teman kita juga ada koq yang anaknya hafal quran, tapi ga terlalu banyak yang tahu, kalau kita kan, setiap ngobrol, bicara masalah anak, berlanjut pada pemberitaan tentang hal itu, walaupun ujung ujungnya minta doa untuk keistiqomahannya."jawabku.
" Setiap amal sesuai dengan niatnya. Amal yang sama belum tentu niatnya sama. Kita sudah sepakat, kita bagian dari dakwah, tindakan kita berefek dakwah, walaupun kita bukan tokoh dai populer, tapi kita usahakan, apa yang kita lakukan bisa menginspirasi dan memotivasi orang lain dalam kebaikan. Alhamdulillah, dari apa yang kita lakukan, banyak memotivasi teman teman untuk mengarahkan pendidikan anaknya ke pondok tahfiz, setidaknya menguatkan niat untuk mengarahkan anaknya menjadi hafizh quran atau menggerakkan hati orang orang yang rizqinya berlebih,  untuk mengarahkan aliran dananya membantu program mencetak hafizh quran, bahkan sekarang abi sering diminta menyalurkan hidangan aqiqah ke pondok tahfizh, mungkin dengan mengharapkan keberkahan doa para hafizh dan calon hafizh dan anaknya kelak juga menjadi hafizh quran. Kalau masalah komentar negatif, yaach . . . sudah tabiat dunia. setiap tindakan bisa dipastikan akan selalu ada yang setuju, ada yang tidak setuju. Kalau pendapat negatif menghalangi kita untuk mendapat pahala karena menginspirasi orang lain, alangkah ruginya?"jawab suamiku panjang lebar.
" Betul,  betul, betul. Terimakasih ya, sudah mengingatkan dan menguatkan niat umy lagi. Semoga karunia ini menjadikan kita manusia yang selalu bersyukur dan tambah tawadhu, amin."

No comments:

Post a Comment